Arief Bebas Bersyarat

Komisi Banding (Komding) PSSI akhirnya merevisi hukuman larangan bermain selama enam bulan yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap striker Persib, Zaenal Arief, yang melakukan tindakan indisipliner ketika memperkuat tim nasional Indonesia di Piala Asia 2007.

Dalam keputusan yang diumumkan di Jakarta, Rabu (1/8), Komding PSSI membebaskan Arief untuk bermain sepak bola di lingkungan PSSI, termasuk putaran kedua Liga Indonesia (LI) XIII/2007, dengan syarat menjalani masa percobaan selama satu tahun.

Dalam keputusan yang dibacakan Ketua Komding PSSI, Rusdi Taher yang didampingi dua anggotanya, Faisal Abdullah dan Sophar Maru Hutagalung di Kantor PSSI, Jakarta, Rabu (1/8), Komding PSSI hanya memberikan sanksi denda Rp 50 juta dan hukuman percobaan selama satu tahun.

“Dia sudah bisa main di mana saja di lingkungan PSSI, termasuk untuk Liga Indonesia nanti, terhitung sejak putusan ini dikeluarkan. Tapi, dia diberi hukuman percobaan selama satu tahun dan denda Rp 50 juta,” ujar Rusdi.

Menurut Rusdi, jika dalam masa percobaan satu tahun itu Arief melakukan pelanggaran disiplin dan kasusnya masuk Komdis, maka hukuman enam bulan dari Komdis langsung berlaku. “Jadi menurut saya, hukuman ini jadi lebih berat. Meski dia boleh main, tapi selama satu tahun dia harus ekstra hati-hati terhadap perilakunya di lapangan. Jika sekali saja dia bertindak melanggar disiplin seperti berkelahi, memukul atau meludahi wasit atau perbuatan apa pun yang melanggar disiplin, maka dia langsung menjalani hukuman enam bulan tidak boleh bermain di lingkungan PSSI,” papar Rusdi.

Berubahnya sanksi yang diterima Arief ini, menurut Rusdi, karena Komding melihat dari beberapa aspek, di antaranya dari segi keadilan hukuman yang harus sesuai dengan kadar kesalahan yang dilakukan, dan aspek pembinaan kepada yang bersangkutan. “Aspek lainnya adalah aspek psikologis hukuman bagi yang bersangkutan. Bukan hanya berdampak pada Zaenal Arif saja, tapi juga sebagai pembelajaran kepada para pemain lain agar tidak melakukan kasus yang sama,” ujar Rusdi.

Aspek lain adalah kejujuran yang telah disampaikan Arief yang sebelumnya banyak melakukan kebohongan. “Kejujuran adalah moral yang sangat penting, dan dia telah berkata jujur kepada kami menceritakan secara runtut kejadian ke mana saja selama dia meninggalkan kamar hotel. Dia katakan semuanya secara jujur dan telah mengakui semua kesalahan yang telah diperbuatnya,” katanya.

Berdasarkan aspek-aspek itulah, kata Rusdi, Komding memberikan sanksi hukuman satu tahun masa percobaan dan denda Rp 50 juta. “Pembayaran denda harus langsung dikirimkan ke rekening PSSI,” katanya.

Di luar dugaan

Dibebaskannya Arief dari jerat hukum Komdis sehingga bisa tampil di putaran kedua disambut sukacita kubu Persib Bandung. Kendati demikian, Manajer Persib, H. Yossi Irianto mengaku putusan Komding itu sangat di luar dugaannya.

“Ini di luar dugaan. Terus terang, pada awalnya kita memperkirakan paling-paling Komding tetap menjatuhkan skorsing selama tiga bulan. Karena itu, kita juga sebenarnya sudah menyiapkan PK (peninjauan kembali, red) kepada Ketua Umum PSSI. Namun, karena Arief bisa bermain, kita tidak perlu lagi menyiapkan PK,” kata Yossi ketika dihubungi “GM”, Rabu (1/8) malam.

Atas bebasnya Arief itu, Yossi mengaku sedikit reugreug menghadapi putaran kedua mendatang. “Alhamdulillah, rasanya kita perlu sujud syukur karena usaha banding kita berhasil. Meski begitu, kita tetap mengingatkan Arief untuk tidak mengulangi tindakan serupa,” ujar Yossi. (B.105/B.82)**
sumber : http://www.klik-galamedia.com/