Batoum & Serge Suka Persib


Dua striker asing asal Kamerun yang diincar Persib, Roger Batoum (Persija) dan Emaleu Serge (Arema), mengaku belum dihubungi secara resmi ofisial Persib. Namun, mereka memberikan apresiasi terhadap keinginan Persib, yang mengajaknya bergabung untuk kompetisi 2007.

Batoum mengatakan, Persib merupakan tim besar. Ia sangat tertarik bergabung dengan Persib, jika memang serius untuk merekrutnya. Alasan ketertarikan Batoum ini karena mendapat kabar Persib merekrut pemain berkualitas, termasuk playmaker asal Paraguay, Lorenzo Cabanas. Cabanas pernah bermain bersama dengan Batoum memperkuat Persija pada kompetisi 2005. Pada kompetisi 2006, Cabanas memperkuat Persiba Balikpapan, dan berperan besar membawa timnya lolos ke babak “8 Besar”.

“Saya tertarik dengan Persib. Saya tahu Persib memiliki pendukung fanatik. Cabanas jadi memperkuat Persib? Saya pernah main bersama dengan dia. Kalau ada dia (Cabanas), Persib akan sangat kuat,” ujar Batoum, ketika dihubungi melalui telefon selularnya, Selasa (26/9). Batoum kini sedang berlibur di Kamerun. Ia akan kembali ke Indonesia akhir Oktober mendatang.

Pada kompetisi 2005, Batoum menjadi top scorer dan bersama Cabanas membawa Persija menjadi runner-up Liga Indonesia dan Copa Dji Sam Soe. Batoum bisa menjadi pencetak gol terbanyak karena peran dari Cabanas, yang selalu tepat dalam memberikan umpan-umpan akurat.

Saat ini, Batoum memiliki kontrak dengan Persija hingga Februari mendatang. Namun, Batoum dikabarkan tidak akan bertahan di Persija untuk kompetisi 2007.

Sementara itu, Serge ketika dihubungi melalui telefon selularnya mengatakan, belum mengetahui lebih dalam soal Persib. Namun, dia mendapat informasi dari rekannya pemain asal Kamerun, Francis Younga bahwa Persib merupakan tim besar di awal Liga Indonesia. “Saya pemain profesional. Jika ada klub yang mengajak untuk bergabung, saya selalu tertarik. Kontrak saya dengan Arema berakhir Februari tahun depan,” ujarnya.

Namun, Serge belum bisa memutuskan jika Persib berniat serius merekrutnya. Menurut dia, saat ini bersama Arema tengah konsentrasi berlaga Liga Champions Asia. Arema sebagai juara Copa Dji Sam Soe dan Persik juara Liga Indonesia, mewakili Indonesia di Liga Champions Asia.

“Dengan Arema belum ada kelanjutan masalah kontrak karena sekarang sedang libur latihan. Pekan depan, saya akan ke Eropa dan pulang ke Kamerun selama satu bulan. Setelah kembali ke Indonesia ada latihan lagi dan persiapan untuk Liga Champions,” ujarnya.

Harus lebih serius

Penghapusan format babak “8 Besar” pada Kompetisi Sepak Bola Liga Indonesia XIII 2007, membuat peta persaingan antarklub menjadi lebih ketat. Klub-klub akan lebih serius mempersiapkan diri, karena konsentrasi mereka mengejar posisi teratas.

“Jika masih ada babak ‘8 Besar’, kita masih bisa hitung-hitungan peluang meraih posisi ‘4 Besar’ klasemen wilayah. Sekarang, situasinya berubah. Klub-klub bersaing untuk tidak kehilangan angka dalam setiap pertandingan,” ujar asisten pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, ketika dihubungi, Selasa (26/9) malam.

Menurut dia, Persib harus mempersiapkan diri lebih baik lagi menghadapi persaingan yang makin ketat ini. Sebab, setelah ada keputusan itu, mereka juga akan mempercepat proses pemusatan latihan.

“Format ini sama dengan kompetisi satu wilayah dulu. Otomatis klub-klub harus mengejar kemenangan demi kemenangan. Ini yang membuat sulit diprediksi siapa yang bakal menjadi terbaik,” ujarnya.

Menurut dia, meski juara wilayah langsung bertemu di final memperebutkan gelar juara, semua klub peserta liga masih memiliki peluang sama meraih prestasi puncak. Sepak bola Indonesia sulit diprediksi.

Bek sayap kiri Persib, Erik Setiawan menambahkan, kesempatan bermain di kandang sendiri harus dimanfaatkan secara optimal. Semua partai kandang harus disapu bersih dengan kemenangan. Jika hasil akhir imbang, apalagi sampai kalah, akan sulit bersaing untuk menuju juara wilayah. “Nanti konsentrasinya harus menang di semua partai kandang, dan minimal meraih seri saat tandang,” ujarnya.

Erik mengatakan jika dalam seminggu setiap klub main tiga kali, otomatis harus ada rotasi pemain secara tepat. Sebab, tidak mungkin pemain bisa tampil stabil dengan interval waktu istirahat hanya dua hari.(PR)

Tinggalkan komentar